Gedung KUA Kecamatan Cangkringan

Di gedung inilah, Kantor Urusan Agama Kecamatan Cangkringan melaksanakan tugas pokok dan fungsinya. Beralamatkan di Bronggang, Argomulyo, Cangkringan, Sleman 55583.

Sarasehan Kaum Rois

Kegiatan sarasehan Rois ini dilaksanakan oleh KUA kecamatan Cangkringan. Menurut Kepala KUA Kecamatan Cangkringan, Eko Mardiono, S.Ag., M.S.I., Sarasehan Kaum Rois tersebut diikuti oleh 125 orang..

Bimbingan Manasik Haji

Para jamaah calon haji kecamatan Cangkringan sedang mengikuti Bimbingan Manasik Haji yang diselenggarakan oleh KUA Kecamatan Cangkringan bekerja sama dengan IPHI Kecamatan setempat.

Bantuan Sosial Belia Mabims

Para generasi muda dari negara-negara MABIMS (Majelis Antarnegara Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, dan Singapura) melakukan bantuan sosial kepada para korban erupsi Merapi di Selter Gondang III Wukirsari, Cangkringan.

Sarasehan Songsong Ramadan

Untuk meningkatkan kualitas pelaksanaan ibadah puasa Ramadan dan menjaga ukhuwah Islamiyah, KUA Kecamatan Cangkringan mengadakan Sarasehan Songsong Ramadan.

Songsong Ramadan

Songsong Ramadan

Bansos Belia Mabims

Bansos Belia Mabims

Manasik Haji

Manasik Haji

Sarasehan Rois

Sarasehan Rois

Gedung KUA

Gedung KUA
Selamat Datang di Media Online KUA Kecamatan Cangkringan Kabupaten Sleman Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta...............Sebelum Masuk, Silakan Isi Buku Tamu Terlebih Dahulu...............KUA Kecamatan Cangkringan Siap Melayani Anda dengan Ramah dan Amanah...............Pascaerupsi Merapi 2010, Marilah Kita Bangkit dan Bangun Kembali Cangkringan...............Terimakasih atas Kunjungan Anda, Semoga Membawa Manfaat.

Rabu, 14 September 2011

LAPAN Terbitkan Buku Astronomi tentang Kalender Hijriah

Jakarta (Pinmas)--Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) menerbitkan buku "Astronomi Memberi Solusi Penyatuan Ummat". Buku tersebut ditulis oleh Deputi Sains, Pengkajian, dan Informasi Kedirgantaraan Lapan, Prof. Dr. Thomas Djamaluddin.

Buku ini membahas mengenai astronomi menguak isyarat lengkap AlQuran tentang penentuan awal Ramadhan, Syawal, dan Djulhijjah. Dalam buku ini, Lapan juga memaparkan analisis visibilitas hilal untuk usulan kriteria tunggal di Indonesia. Analisis ini merupakan saran solusi untuk penyatuan dalam penentuan hari raya Islam di Indonesia.

Menurut Thomas, selama ini perbedaan hari raya Islam di Indonesia sudah sering terjadi dan berpotensi menimbulkan keresahan di masyarakat. "Oleh karena itu, umat Islam berharap adanya solusi untuk menyatukan perbedaan tersebut," ujar Thomas professor riset bidang astronomi dan astrofisika tersebut. 

Penyatuan perbedaan tersebut dapat terjadi bila kalender hijriah menjadi kalender mapan yang setara dengan kalender masehi. Suatu kalender dapat mencapai kemapanan bila memenuhi tiga syarat yaitu adanya batasan wilayah keberlakuan (nasional atau global), ada otoritas tunggal yang menetapkan, dan adanya kriteria yang disepakati.

Thomas menambahkan, untuk kalender hijriah, syarat pertama dan kedua telah terpenuhi. Indonesia telah memiliki batas wilayah yang telah disepakati oleh sebagian besar umat Islam di negara ini. Otoritas tunggal yang menetapkan kalender ini pun sudah ada yaitu pemerintah yang diwakili oleh Menteri Agama. Hanya syarat ketiga yang belum terpenuhi. Untuk itu, umat Islam Indonesia perlu menyepakati kriteria penentuan kalender hijriah. Kriteria yang ditetapkan harus dapat mempertemukan hisab dan rukyat.

Thomas menjelaskan bahwa aplikasi kriteria tersebut harus sejalan dengan kebutuhan ibadah yang bagi sebagian kalangan mensyaratkan adanya rukyatul hilal. "Kita dapat menggunakan kriteria imkanur rukyat atau visibilitas hilal. Dengan kriteria itu kita bisa menentukan kalender dengan hisab sekian puluh atau sekian ratus tahun ke depan, selama kriterianya belum diubah," ujarnya.

Lebih jauh Thomas mengatakan, jika sudah ada kesepakatan kriteria, umat muslim akan mempunyai satu kalender hijriah nasional yang baku. Sistem kalender tersebut berlaku untuk semua ormas dan menjadi acuan pemerintah dalam menetapkan hari-hari besar Islam.(Lapan).
Sumber: http://www.kemenag.go.id

Senin, 12 September 2011

Kerikil-kerikil Tajam dalam Rumahtangga Baru

Oleh: Sumardiyono, S.Sos.I.
Banyak orang yang belum menikah atau masih dalam dunia masa berpacaran adalah penuh dengan keindahan, apalagi yang dinikahi adalah orang yang sangat dicintainya. Namun benarkah demikian adanya? Penilaian tersebut tidaklah mutlak benar namun tidak salah. Alasannya banyak kita jumpai rumah tangga baru yang bahagia dan jauh dari kerikil-kerikil tajam. Namun tidak sedikit rumah tangga baru yang sedang dibangun harus kandas di tengah samudra asmara karena adanya beberapa faktor.Adapun faktor-faktor penghancur rumah tangga adalah sebagai berikut : 1. Adanya sifat ego masing-masing pasangan yang dibawa sejak masih masa lajang dan tidak bisa dieliminir. 2. Masing-masing pasangan tidak memahami kekurangan pasangannya sehingga menuntut pasanganya harus perfect (sempurna), sehingga tidak mau menerima kekurang pasangannya. 3. Adanya pihak ketiga yang ikut intervensi dalam rumah tangga baru, baik mertua atau saudara dari salah satu pasangan. 4. Masing-masing pasangan masih mengingat pacar lama, sehingga muncullah perselingkuhan . 5. Adanya wil/ pil dalam rumah tangga baru tersebut. 6. Sudah menikah lama tapi belum punya keturunan. 7. Suami belum bekerja mapan. 
 
Bila faktor-faktor tersebut bisa dihadapi dengan tenang dan sabar, maka prahara dalam rumah tangga baru akan dapat dihindari. Namun apabila hal-hal tersebut tidak dapat diatasi, maka sudah pasti rumah tangga akan hancur. Nabi saw sebagai manusia teladan dalam berumah tangga karena selama berumah tangga Nabi jarang ceckcok dengan isteri-istei beliau.
 
Bagaimana dengan kita. Lalu bagaimana cara mengatasi hal-hal tersebut di atas? Langkah-langkah untuk mengatasi hal-hal tersebut di atas adalah : 1. Hilangkan sifat ego pada masing-masing pasangan. 2. Memahami kelebihan dan kekurangan masing-masing pasangan. 3. Hindarkan intervensi dari pihak ketiga dalam rumah tangga anda. 4. Lupakan pacar lama dan yakinlah bahwa orang yang nikah dengan anda adalah sebaik-baik orang yang ditakdirkan untuk anda. 5. Jauhi Pil dan Wil karena pasangan andalah yang terbaik untuk anda. 6. Bersabar bila anda belum punya keturunan. 7. Suami hendaknya serius dalam mencari rizki meskipun belum mapan namun yang penting adalah bekerja dan mempunyai penghasilan tidak meminta-minta.
 
Itulah sedikit langkah untuk menghindari kerikil-kerikil rumah tangga baru yang bisa mengancam kelangsungan rumah tangga. Semoga berhasil!

Peta Lokasi KUA Cangkringan


Lihat KUA CANGKRINGAN di peta yang lebih besar